RSS

KOMPONEN - KOMPONEN MESIN DAN FUNGSINYA

KOMPONEN - KOMPONEN MESIN DAN FUNGSINYA

Mesin terdapat beberapa komponen :

1. Blok silinder (Cylinder Block)
fungsi : sebagai tempat untuk menghasilkan energi panas dari proses pembakaran bahan bakar.

2. Torak (piston)
fungsi : untuk memindahkan tenaga yang diperoleh dari hasil pembakaran bahan bakar ke poros engkol (crank shaft) melalui batang torak (connecting road).

3. Cincin Torak (Ring piston)
fungsi: - Mencegah kebocoran gas bahan bakar saat langkah kompresi dan usaha.
- Mencegah masuknya oli pelumas ke ruang bakar. 
- Memindahkan panas dari piston ke dinding silinder.

4. Batang Torak (Connecting Rod)
fungsi: Menerima tenaga dari piston yang diperoleh dari pembakaran bahan bakar dan meneruskannya keporos engkol.

5. Poros Engkol (crank shaft)
fungsi: Mengubah gerak naik turun torak menjadi gerak berputar yang akhirnya menggerakkan roda-roda.

6. Bantalan (Bearing)
fungsi: Mencegah keausan dan mengurangi gesekan pada poros engkol.

7. Roda Penerus (Fly Wheel)
fungsi: Menyimpan tenaga putar ( inertia ) yang dihasilkan pada langkah usaha, agar poros engkol tetap berputar terus pada langkah lainnya.

8. Katup (Valve)
fungsi: Membuka dan menutup saluran masuk dan saluran buang.

9. Pegas Katup (Valve Spring)
fungsi: Mengembalikan katup pada kedudukan/posisi semula dan memberi tekanan pada katup agar dapat menutup dengan rapat.

10. Tuas Katup ( Rocker arm )
fungsi: Menekan katup - katup sehingga dapat membuka.

11. Batang pendorong ( push rod )
fungsi: Meneruskan gerakan valve lifter ( pengangkat katup ) ke rocker arm.

12. Pengangkat Katup ( Valve Lifter )
fungsi: Memindahkan gerakan camshaft ( poros nok ) ke rocker arm melalui push rod.

13. Poros Bubungan / Poros Nok ( camshaft )
fungsi: Membuka dan menutup katup sesuai dengan waktu ( Timming ) yang telah ditentukan.

14. Karter ( Oil Pan )
fungsi: Menampung oli pelumas.

15. Pena Torak ( Piston pin )
fungsi: Menghubungkan torak dengan connecting rod melalui lubang bushing.

16. Bantalan Luncur Aksial ( Thrust Waser )
fungsi: Menahan poros engkol agar tidak bergerak/bergeser maju-mundur.

17. Timming Chain : rantai timing / Timing Belat : sabuk timing
fungsi: Menghubungkan gerak putar poros engkol keporos nok.

18. Kepala Silinder ( Cylinder Head )
fungsi: Tempat kedudukan mekanisme katup, ruang bakar, busi dan sebagai tutup blok silinder.

19. Dudukan Katup ( Valve Seat )
fungsi: Tempat dudukan katup saat menutup.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pengertian Motor Bakar

Pengertian Motor Bakar

Motor bakar adalah suatu perangkat/mesin yang mengubah energi termal/panas menjadi energi mekanik. Energi ini dapat diperoleh dari proses pembakaran yang terbagi menjadi 2 (dua) golongan, yaitu:
  1. Motor bakar pembakaran luar, yaitu suatu mesin yang mempunyai sistim pembakaran yang terjadi diluar dari mesin itu sendiri. Misalnya mesin uap dimana energi thermal dari hasil pembakaran dipindahkan kedalam fluida kerja mesin. Pembakaran air pada ketel uap menghasilkan uap kemudian uap tersebut baru dimasukkan kedalam sistim kerja mesin untuk mendapatkan tenaga mekanik.
  2. Motor pembakaran dalam. Pada umumnya motor pembakaran dalam dikenal dengan motor bakar. Proses pembakaran bahan bakar terjadi didalam mesin itu sendiri sehingga gas hasil pembakaran berfungsi sekaligus sebagai fluida kerja mesin. Motor bakar itu sendiri dibagi menjadi beberapa macam berdasarkan sistim yang dipakai, yaitu motor bakar torak, motor bakar turbin gas, dan motor bakar propulsi pancar gas. Untuk motor bakar torak dibagi atas 2 (dua) macam, yaitu motor bensin dan motor diesel. Menurut langkah kerjanya motor bakar dibagi menjadi mesin dengan proses dua langkah dan mesin dengan proses empat langkah.
Klasifikasi Motor Bakar
Motor bakar dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam. Adapun pengklasifikasian motor bakar adalah sebagai berikut:
a. Berdasar Sistem Pembakarannya
a). Mesin bakar dalam
Mesin pembakaran dalam atau sering disebut sebagai Internal Combustion Engine (ICE), yaitu dimana proses pembakarannya berlangsung di dalam motor bakar itu sendiri sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja.
Hal-hal yang dimiliki pada mesin pembakaran dalam yaitu :
a. Pemakian bahan bakar irit
b. Berat tiap satuan tenaga mekanis lebih kecil
c. Kontruksi lebih sederhana, karena tidak memerlukan ketel uap, kondesor, dan sebagainya.
Pada umumnya mesin pembakaran dalam dikenal dengan nama motor bakar.
b). Mesin bakar luar
Mesin pembakaran luar atau sering disebut sebagai Eksternal Combustion Engine (ECE) yaitu dimana proses pembakarannya terjadi di luar mesin, energi termal dari gas hasil pembakaran dipindahkan ke fluida kerja mesin.
Hal-hal yang dimiliki pada mesin pembakaran luar yaitu :
a. Dapat memakai semua bentuk bahan bakar.
b. Dapat memakai bahan bakar bermutu rendah.
c. Cocok untuk melayani beban-beban besar dalam satu poros.
d. Lebih cocok dipakai untuk daya tinggi.
Contoh mesin pembakaran luar yaitu pesawat tenaga uap, pelaksanaan pembakaran bahan bakar dilakukan diluar mesin.

b. Berdasar Sistem Penyalaan
a). Motor bensin
Motor bensin dapat juga disebut sebagai motor otto. Motor tersebut dilengkapi dengan busi dan karburator. Busi menghasilkan loncatan bunga api listrik yang membakar campuran bahan bakar dan udara karena motor ini cenderung disebut spark ignition engine. Pembakaran bahan bakar dengan udara ini menghasilkan daya. Di dalam siklus otto (siklus ideal) pembakaran tersebut dimisalkan sebagai pemasukan panas pada volume konstan.
b). Motor diesel
Motor diesel adalah motor bakar torak yang berbeda dengan motor bensin. Proses penyalaannya bukan menggunakan loncatan bunga api listrik. Pada waktu torak hampir mencapai titik TMA bahan bakar disemprotkan ke dalam ruang bakar. Terjadilah pembakaran pada ruang bakar pada saat udara udara dalam silinder sudah bertemperatur tinggi. Persyaratan ini dapat terpenuhi apabila perbandingan kompresi yang digunakan cukup tinggi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pengertian turbin Gas

Turbin gas adalah sebuah mesin panas pembakaran dalam, proses kerjanya seperti motor bakar yaitu udara atmosfer diisap masuk kompresor dan dikompresi , kemudian udara mampat masuk ruang bakar dan dipakai untuk proses pembakaran , sehingga diperoleh suatu energi panas yang besar.

Kompresor
Kompresor berfungsi untuk menghisap udara atmosfer dan mengompresi udara yang selanjutnya akan disalurkan ke dalam ruang bakar. Selain untuk pemanfaatan udara bertekanan juga digunakan untuk pendinginan suhu turbin gas, yaitu:

·         Kompresor sentrifugal
Kompresor sentrifugal banyak dipakai pada turbin gas yang relatif berukuran kecil. Kompresor sentrifugal terdiri dari impeler yang tersimpan didalam rumah difuser seperti terlihat pada gambar 3 dibawah.

 Kompresor aksial

Kompresor ini dinamakan kompresor aliran aksial karena udara mengalir paralel terhadap sumbu rotor. Selama kompresi udara melalui satu susunan yang terdiri atas beberapa tingkat. Tiap tingkat terdiri atas beberapa baris sudu gerak seperti terlihat pada gambar 4 dibawah



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Klasifikasi Turbin Uap

Klasifikasi Turbin Uap
Turbin uap dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori yang berbeda-beda, tergantung dari konstruksi, panas jatuh yang dihasilkan, keadaan mula-mula dan akhir dari uap, penggunaan dalam industri serta jumlah tingkat yang ada padanya.

  • Berdasarkan jumlah tingkat
  1. Turbin uap dengan satu tingkat tekanan dengan satu atau beberapa tingkat kecepatan,biasanya menghasilkan tenaga kecil. Banyak digunakan pada kompresor sentrifugal,blower dan lain-lain. 
  2. Turbin uap dengan beberapa tingkat tekanan, turbin ini dibuat dengan beberapa macam variasi dari kapasitas besar sampai kapasitas kecil.
  • Berdasarkan aliran uap
  1. Turbin axial yaitu suatu turbin dimana uap masuk ke sudu jalan dengan poros turbin 
  2. Turbin radial yaitu dimana suatu aliran uap masuk ke sudu jalan tegak lurus terhadap poros turbin. Biasanya beberapa turbin satu atau lebih dengan tingkat tekanan rendah dibuat secara aksial.
  • Berdasarkan jumlah silinder
  1. Turbin dengan satu silinder 
  2. Turbin dengan dua silinder 
  3. Turbin dengan tiga silinder dan lain-lain.
  • Berdasarkan pengaturan cara masuknya Uap
  1. Turbin dengan pengatur katub (throttle), uap baru masuk ke sudu jalan di atur oleh satuatau beberapa katub. 
  2. Turbin dengan pengatur pipa pemancar, dimana uap baru masuk melalui dua atau beberapa alat pengatur yang dipasang secara berderet-deret. 
  3. Turbin dengan pengatru terusan, dimana setelah uap baru masuk ke sudu jalan di teruskan ke sudu yang lain, bahkan sampai beberpa tingkat berikutnya.
  • Berdasarkan prinsip kerja dari uap
  1. Turbin aksi, dimana energy potensial uap direubah menjadui tenaga kinetis di dalam sudu tetap dan sudu jalan ernerggi kinetic di ubah menjadi energy mekanik 
  2. Turbin reaksi aksial, pengembangan uap dilakukan di dalam sudu tetap dan sudu jalan, keduanya diletakkan dan sama luasnya. 
  3. Turbin reaksi radial tanpa beberapa sudu antar tetap. 
  4. Turbin reaksi radial yang mempunyai sudu antar tetap.
  • Berdasarka proses panas jatuh
  1. Condensing turbin dengan generator, pada turbin ini tekanan uap yang kurang dari satu atrmosfer dimasukan ke dalam kondensor. Disamping itu uapa juga dikeluarakan dari tingkat perantara untuk pemanasan air penambah. Turbin dengan kapasitas yang kecil pada perencanaan mulanya sering tidak mempunyai regenerator panas. 
  2. Condensing turbin dengan satu atau dua tingkat penurunan perantara pada tekanan spesifik untuk keperluan pemanasan dan industri. 
  3. Trusbin tekanan akhir atau back pressure turbin, dimana pengeluaran uap dipakai untuk tujuan industri dan pemanasan. 
  4. Topping turbin, turbin ini seperti type pressure back turbine dengan perbedaaan bahwa pengeluaran uao dari turbin ini juga digunakan dalam medium dan turbin dengan  tekananrendah. 
  5. Turbin tekanan rendah (tekanan pengeluaran rendah), dimana pengeluaran uap dari mesin uap torak, hammer uap, press uap dipakai untuk menggerakkan generator. 
  6. Mix pressure turbine (turbine dengan tekanan campuran), dengan dua atau tiga tingkat tekanan, dengan mengganti uap yang keluar padanya dengan uap baru pada tingkat perantara.
  • Berdasarkan kondisi tekanan uap yang masuk pada turbin
  1. Turbin tekanan rendah (1,2 sampai 2 atm) 
  2. Turbin tekanan menengah (penggunaan uap sampai 4 atm). 
  3. Turbin tekanan tinggi, pemakaian uap di atas 40 ata 
  4. Turbin tekanan sangat tinggi pemakaian uap sampai tekanan 170 ata dan suhu 5500C 
  5. Turbin dengan tekanan super, dimana penggunaan uap dengan tekanan 225 dan di atasnya.
  • Berdasarkan penggunaan dalam Industri
  1. Turbin stasioner dengan kecepatan konstan, untuk penggerak altenator. 
  2. Turbin stasioner dengan variasi kecepatan untuk menggerakkan turbo blewer, pompa dan lain-lain. 
  3. Turbin non-stasioner dengan variasi kecepatan, biasanya dipakai pada kalap, lokomotif dan lain-lain.
Dalam pembagian turbin biasanya hanya di dasarkan pada prinsip kerja dari uap saja.
Pembagian ini meliputi dua hal, yaitu turbin aksi dan turbin reaksi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Perbedaan Turbin Uap dengan Mesin Uap

Perbedaan Turbin Uap dengan Mesin Uap


Mesin Uap
Di dalam mesin uap pengubahan tenaga didasarkan atas tekanan uap. Tekanan uap ini mendorong torak di dalam silinder, sehingga timbul gaya pada torak. Oleh batang penggerak gaya ini diteruskan ke kepala silang dan oleh batang engkol gerak lurus tersebut diubah menjadi gerak berputar.


Jadi pengubahan tenaga dari tenaga potensial menjadi tenaga mekanik pada mesin uap melalui beberapa alat, yang mana alat tersebut memerlukan pemeliharaan yang tidak mudah. Sebagai contoh pada lapisan/sepatu katup pembagi uap dan kepala silang, setiap waktu harus diganti agar tidak menimbulkan perluasan sehingga tidak macet/terlalu banyak menimbulkan keausan pada bagian yang terlalu bergerak. Kecepatan relative adalah nol bergerak pada tekanan tetap.


Di dalam Sudu Turbin uap pengubahan tenaga didasarkan atas kecepatan uap. Mula-mula uap diekspansikan ke dalam pipa pemancar, yaitu dengan jalan merubah tekanan uap yang tinggi menjadi kecepatan uap yang sangat cepat. Dengan kecepatan uap ini digunakan untuk menggerakkan sudu jalan. Akibatnya turbin uap akan berputar dan putaran ini diteruskan ke poros turbin. Pada turbin uap tidak memerlukan peralatan yang banyak, tetapi hanya memerlukan beberapa bagian yang sederhana saja. Kecepatan relative dipakai untuk mendorong sudu, bekerja dengan tenaga dinamis.

Keuntungan turbin uap jika dibandingkan dengan mesin uap.
Ada beberapa keuntungan turbin uap jika dibandingkan dengan mesin uap, yaitu sebagai berikut.
  1. Peralatan pada turbin tidak banyak ragamnya/lebih sederhana
  2. Gerak yang dihasilkan lebih tenang karena hanya gerak putar saja.
  3. Gerakan putarnya secara langsung tanpa perantara
  4. Torsi yang dihasilkan pada porsi lebih besar.
  5. Tidak ada kerugian gesek pada rotasinya.
  6. Dibandingkan denga mesain uap yang horizontal, maka turbin uap tidak memerlukan pondasi yang begitu besar.
  7. Dari ukuran turbin uap sama dengan mesin uap, maka turbin uapa memeperoleh daya yang lebih besar.
  8. Akibat banyak timbul gerak putar saja, maka getaran yang ditimbulkan lebih kecil dari pada mesin uap.

Kerugian turbin uap jika dibandingkan dengan mesin uap
  1. Untuk mengekspansikan uap dibutuhkan peralatan yang khusus yaitu pipa pemancar
  2. Pipa pemancar memerlukan perencanaan yang sangat teliti
  3. Karena uap yang digunakan untuk mendorong sudu jalan, padahal sudu jalan hanya merupakan kepingan yang terbuka, sehingga diperlukan rumah turbin yang sangat rapat dan kuat, sehingga tidak timbul kebocoran uap sedangkan pada mesin uap hal tersebut di atas tidak memerlukan perhatian yang sangat penting.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Turbin Impuls

A. Turbin Impuls atau Turbin Tekanan Sama

A.1. Turbin pelton
Prinsip dari turbin impuls sudah dijelaskan pada kincir air. Turbin impus bekerja dengan prinsip impuls. Turbin jenis ini juga disebut turbin tekanan sama karena aliran air yang ke luar dari nosel, tekanannya adalah sama dengan tekanan atmosfer. Sebagai contoh pada gambar 21.2 adalah turbin pelton yang bekerja dengan prinsip impuls, semua energi tinggi dan tekanan ketika masuk ke sudu jalan turbin dirubah menjadi energi kecepatan. Pancaran air tersebut yang akan menjadi gaya tangensial F yang bekerja pada sudu roda jalan.
Turbin pelton beroperasi pada tinggi jatuh yang besar [gambar 21.4]. Tinggi air jatuh dihitung mulai dari permukaan atas sampai tengahtengah pancaran air. Bentuk sudu terbelah menjadi dua bagian yang simetris, dengan maksud adalah agar dapat membalikan pancaran air dengan baik dan membebaslan sudu dari gaya-gaya samping [gambar 21.3]. Tidak semua sudu menerima pancaran air, hanya sebagaian - jarum katup air tekanan tinggi bagaian saja scara bergantian bergantung posisi sudut tersebut. Jumlah noselnya bergantung kepada besarnya kapasitas air, tiap roda turbin dapat dilengkapi dengan nosel 1 sampai 6. Adapun penampang konstruksi sudu jalan dari pelton beserta noselnya dapat dilihat pada gambar 21.2 Ukuran-ukuran utama turbin pelton adalah diameter lingkar sudu yang kena pancaran air, disingkat diameter lingkaran pancar dan diameter pancaran air. Pengaturan nosel akan menentukan kecepatan dari turbin. Untuk turbin-turbin yang bekerja pada kecepatan tinggi jumlah nosel diperbanyak Hubungan antara jumlah nosel dengan keceptan sepesifik adalah sebagai berikut.
Pengaturan nosel pada turbin poros vertikal dan horizontal dapat dilihat pada gambar 21.4 dan 23.5
A.2. Turbin aliran ossberger
Pada turbin impuls pelton beroperasi pada head relatif tinggi, sehingga pada head yang rendah operasinya kurang efektif atau efisiensinya rendah. Karena alasan tersebut, turbin pelton jarang dipakai secara luas untuk pembangkit listrik skala kecil. Sebagai alternatif turbin jenis impuls yang dapat beroperasi pada head rendah adalah turbin impuls aliran ossberger atau turbin crossflow. Pada gambar 21.7 adalah
turbin crossflow, konstruksi turbin ini terdiri dari komponen utama yaitu ;
1. Rumah turbin
2. Alat pengarah
3. Roda jalan
4. Penutup
5. Katup udara
6. Pipa hisap
7. Bagian peralihan
Aliran air dilewatkan melalui sudu sudu jalan yang berbentuk silinder, kemudian aliran air dari dalam silinder ke luar melului sudu-sudu. Jadi perubahan energi aliran air menjadi energi mekanik putar terjadi dua kali yaitu pada waktu air masuk silinder dan air ke luar silinder. Energi yang diperoleh dari tahap kedua adalah 20%nya dari tahap pertama.
Air yang masuk sudu diarahkan oleh alat pengarah yang sekaligus berfungsi sebagai nosel seperti pada turbin pelton. Prinsip perubahan energi adalah sama dengan turbin impuls pelton yaitu energi kinetik dari pengarah dikenakan pada sudu-sudu pada tekanan yang sama.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Turbin reaksi dan perbandingan karakteristik

B. Turbin Reaksi atau Turbin Tekan Lebih

B.1. Turbin Francis
Turbin francis adalah termasuk turbin jenis ini [gambar 21.9].
Konstruksi turbin terdiri dari dari sudu pengarah dan sudu jalan, dan kedua sudu tersebut, semuanya terendam di dalam aliran air. Air pertama masuk pada terusan berbentuk rumah keong. Perubahan energi seluruhnya terjadi pada sudu pengarah dan sudu gerak. Aliran air masuk ke sudu pengarah dengan kecepatan semakin naik degan tekanan yang semakin turun sampai roda jalan, pada roda jalan kecapatan akan naik lagi dan tekanan turun sampai di bawah 1 atm. Untuk menghindari kavitasi, tekanan harus dinaikan sampai 1 atm dengan cara pemasangan pipa hisap.
Pengaturan daya yang dihasilkan yaitu dengan mengatur posisi pembukaan sudu pengarah, sehingga kapasitas air yang masuk ke roda turbin dapat diperbesar atau diperkecil. Turbin francis dapat dipasang dengan poros vertikal dan horizontal [gambar 21.10]
B.2. Turbin Kaplan
Tidak berbeda dengan turbin francis, turbin kaplan cara kerjanya menggunakan prinsip reaksi. Turbin ini mempunyai roda jalan yang mirip dengan baling-baling pesawat terbang [gambar 21.7]. Bila baling-baling pesawat terbang berfungsi untuk menghasilkan gaya dorong, roda jalan pada kaplan berfungsi untuk mendapatkan gaya F yaitu gaya putar yang dapat menghasilkan torsi pada poros turbin. Berbeda dengan roda jalan pada francis, sudu-sudu pada roda jalan kaplan dapat diputar posisinya untuk menyesuaikan kondisi beban turbin [gambar 21.11]. Turbin kaplan banyak dipakai pada instalasi pembangkit listrk tenaga air sungai, karena turbin ini mempunyai kelebihan dapat menyesuaikan head yang berubah-ubah sepanjang tahun. Turbin kaplan dapat beroperasi pada kecepatan tinggi sehingga ukuran roda turbin lebih kecil dan dapat dikopel langsung dengan generator. Pada kondisi pada beban tidak penuh turbin kaplan mempunyai efisiensi paling tinggi, hal ini dikarenakan sudu-sudu turbin kaplan dapat diatur menyesuaikan dengan beban yang ada 
Dapat dilihat pada gambar 21.13 terlihat turbin kaplan adalah turbin yang beroperasi pada head yang rendah dengan kapasitas aliran air yang tinggi atau bahkan beroperasi pada kapasitas yang sangat renah. Hal ini karena sudu-sudu trubin kaplan dapat diatur secara manual atau otomatis untuk merespon perubahan kapasitas Berkebalikan denga turbin kaplan turbin pelton adalah turbin yang beroperasi dengan head tinggi dengan kapasitas yang rendah. Untuk turbin francis mempunyai karakteritik yang berbeda dengan lainnya yaitu turbin francis dapat beroperasi pada head yang rendah atau beroperasi pada head yang tinggi

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Klasifikasi turbin

Klasifikasi turbin
Berdasarkan dengan tinggi air jatuh, H
Lebih rendah dari 100 ft, turbin dengan tinggi air jatuh yang rendah
100-1000ft , turbin dengan tinggi air jatuh sedang
1000- ke atas , turbin dengan tinggi air jatuh yang tinggi


Berdasarkan kecepatan spesifiknya, ns
2-12 rpm , turbin dengan kecepatan spesifik rendah
12-90 rpm , turbin dengan kecepatan spesifik sedang
90-250 rpm , turbin dengan kecepatan spesifik tinggi

Biasanya turbin dengan kecepatan spesifik rendah dipergunkan utnuk H yang tinggi. Sedangkan turbin dengan kecepatan spesifik yang tinggi dipergunakan untuk H yang rendah. Turbin dengan H yang rendah biasanya adalah turbin reaksi, yaitu turbin Francis dan propeler. Untuk turbin dengan H sedang untuk jenis turbin Francis dan untuk H tinggi untuk jenis turbin impuls. 
Jadi turbin berada di daerah rancangannya apabila bekerja pada kondisi sepeti dijelaskan di atas. Namun demikian, hal tersebut tidak akan selamanya dipertahankan menginingat adanya perubahan beban, sehingga Q harus dirubah, jika dikehendaki putaran turbin yang konstan atau terjadi perubahan tinggi jatuh air pada musim kemarau atau hujan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Diberdayakan oleh Blogger.